pengumuman

pengumuman
Home » , » Elektabilitas Parpol Islam Turun Naik

Elektabilitas Parpol Islam Turun Naik

Written By Unknown on Kamis, 28 Maret 2013 | 19.54



Aspirasi politik masyarakat Islam di Indonesia berdasarkan hasil survei LSI Network pada Maret 2013 cenderung mengarah pada partai nasionalis. Survei tersebut dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan 1.200 responden. Elektabilitas PKB tercatat 4,5 persen, PPP 4 persen, PAN 4 persen, dan PKS 3,7 persen. Partai Golkar memperoleh 22,2 persen, PDI Perjuangan 18,8 persen, Partai Demokrat 11,7 persen, dan Partai Gerindra 7,3 persen. Total persentase tersebut 76,2 %, artinya 23,8 % berada pada partai yang lain.

LSI menegaskan, bahwa Partai berbasis Islam yaitu PKB, PPP, PAN dan PKS sulit untuk bangkit pada pemilu 2014 mendatang. Namun hasil survei tidak berbanding lurus dengan pilgub Jabar dan Sumut yang baru berlangsung beberapa hari yang lalu. Karena kandidat pasangan yang diusung Partai Islam justru memenangkan pemilihan. Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar terpilih menjadi Gubernur dan wakil gubernur didukung oleh partai politik Islam yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PPP. Pasangan Gatot - Tengku Erry yang diusung PKS dan PKNU sebagai partai Islam juga memenangkan Pilgub di Sumut.

Akhir tahun 2012, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyatakan PKS bersama Hanura menjadi partai terbersih sepanjang tahun 2012. ICW mencatat tidak ada satupun kader dari kedua partai itu yang terlibat kasus korupsi. Meskipun PKS sering mendapat fitnah bahwa kader partai banyak yang korupsi, namun hingga detik ini belum ada satupun yang terbukti korupsi.

Saat menjabat sebagai Sekjen PKS Anis Matta pernah dituduh oleh anggota Banggar DPR, Tamsil Linrung juga disebut-sebut terlibat dalam kasus DPPID dan Hambalang. Wasekjen PKS Mahfudz mendapat tudingan miring terlibat kasus korupsi PT. Berdikari, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyediaan pupuk. Termasuk kasus LHI, KPK juga belum memenuhi bukti yang memberatkan mantan PKS tersebut. Artinya penelitian yang dilakukan ICW cukup representatif dalam dunia nyata, tidak sebatas kata tanpa fakta.

Citra partai Islam berada di pundak PKS. Walaupun terbilang masih partai muda dibandingkan PPP, namun sistem pengkaderan yang diterapkan mampu mendulang loyalitas kader. PKS adalah satu-satunya partai yang unik dengan jenjang pengkaderan yang elegan. Secara keseluruhan reting elektabilitas partai Islam memang menurun dalam menyomngsong pemilu 2014, namun PKS tetap bertahan dan meningkat.

PKS kini masuk dalam jajaran partai yang diperhitungkan di Indonesia. Dari pemilu ke pemilu, PKS terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada pemilu 1999, PK meraih suara sebesar 1,3%. Setelah berganti nama di tahun 2004 menjadi PKS, prestasi partai cukup menakjubkan, mampu memperoleh 7,34% suara. Pada pemilu 2009 PKS kembali menaikkan suaranya hingga 7,9%.

Sejak kelahiran PKS, masyarakat perlahan menaruh harapan besar agar partai yang didirikan para aktivis dakwah kampus menjadi lokomotif perubahan di Indonesia. PKS memprakarsai gerakan partai di Indonesia yang memandang Islam secara keseluruhan. Tidak memisah – misahkan antara satu bidang dengan yang lain atau parsial dalam beragama. Karena politik adalah bagian dari perintah agama.

Bisa dibilang, hanya PKS satu-satunya partai Islam yang bisa dikatakan mampu bersaing di kancah politik nasional. PKS bisa disebut sebagai representasi kekuatan politik Islam yang cukup signifikan meski belakangan menyatakan diri sebagai partai terbuka. Sementara partai Islam jangankan menyamai PKS, untuk eksis pun sudah kesulitan. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) misalnya, setelah memperoleh suara yang cukup signifikan di 2004, malah terpuruk pada Pemilu 2009 lalu. Lebih-lebih PBB, PBR dan PKNU yang sekarang ini gagal lolos verifikasi KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2014. (Politik.Kompasiana.com)

PKS sebagai partai yang setelah berhasil bermetamorfosis dari partai ideologis menjadi elektoralis yang mengedepankan isu-isu untuk semua kalangan. Perubahan PKS menjadi partai terbuka merupakan sebuah stategi kemenangan untuk mengakomodir seluruh kepentingan rakyat. Menurut Greg Fealy, pengamat Indonesia dari Australian National University (ANU), PKS merupakan partai Islam paling sukses kedua di dunia yang bertarung melalui mekanisme demokrasi elektoral setelah Partai Keadilan dan Pembangunan di Turki.

Rakyat mulai cerdas dalam menentukan pilihan. Masyarakat muslim di Indonesia tidak seburuk pandangan yang disampaikan fungsionaris Forum Umat Islam (FUI) Ustad Bernard Abdul Jabbar tentang parpol Islam, beliau mengunggakpan bahwa kesalehan masyarakat sekarang hanya pada tingkat ibadah ritual. Cara berIslamnya seperti yang dulu disarankan Snouck Hurgronje. Masyarakat boleh religius, tetapi dibuat apolitik. Tuturnya di Jakarta, Senin (11/3/2013).

Penulis memandang sebaliknya, walaupun secara persentase jumlah penduduk Indonesia mengalami penurunan dari 95% - 85%, namun antusias mempelajari agama bagi masyarakat muslim semakin meningkat dan religius. Dengan banyaknya pembelajaran yang diperoleh dari berbagai pengajian, secara perlahan masyarakat memahami bahwa tanggung jawab pembenahan negara adalah bagian dari Islam. Oleh karena itu, rakyat cenderung terbuka menerima perubahan yang terjadi dalam wajah parpol Islam.

Artinya ada ketimpangan data yang dikeluarkan LSI dengan realita yang terjadi. Pada satu sisi PKS dianggap tidak akan mampu bersaing dalam pemilu 2014, pada sisi yang lain pula kemenangan pilgub Jabar dan Sumut oleh PKS cukup representatif membuktikan kepercayaan masyarakat. Secara dejure PKS tidak dipertimbangkan, namun secara defacto PKS menjadi primadona partai Islam dalam pemilu 20014 mendatang. Biarkan waktu yang akan membuktikan.

Rusmini Bintis
http://politik.kompasiana.com/2013/03/29/elektabilitas-parpol-islam-turun-naik--546708.html
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Humas PKS Lotim
Copyright © 2011. PKS Gumi Selaparang | Lombok Timur - NTB - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger