Sudah hampir tiga tahun saya
bergabung pada sebuah pengajian yang diadakan oleh para kader PKS. Tujuannya
sih cukup mulia, mendidik perempuan muslimah menjadi muslimah sejati,
insyaAllah. Saya sendiri samasekali bukan partisipan partai ini, saya hanyalah
ibu rumah tangga biasa yang mempunyai keinginan dan tekad untuk menjadi seorang
muslimah yang lebih baik lagi, bersosialisasi dengan ibu-ibu lainnya yang
sama-sama memiliki tujuan yang sama. Daripada berkumpul, ngerumpi tidak karuan.
Ketika saya bergabung samasekali
saya tidak melihat siapakah atau apakah yang memprakarsai pengajian liqo itu?
buat saya yang terpenting adalah ilmunya, sepanjang ilmu yang diterima kami itu
baik dan tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Tidak sedikit di lingkungan rumah
saya memandang pengajian kita dengan
pandangan miring, menilai kalau pengajian kami itu pengajian partai,
pengajian yang diadakan untuk mengkampanyekan partainya. Padahal saya sendiri
belum pernah mendengar murrobi saya mengkampanyekan partainya.
Meskipun beliau terkadang menginformasikan
dan mengajak jika ada kegiatan bakti sosial dari PKS, tapi beliau samasekali
tidak memaksa harus ikut. Dan apakah itu salah? apakah salah jika kita
membaktikan diri untuk kegiatan sosial seperti itu? Bila anggota pengajian
dimintai untuk berinfaq, meskipun kami bukan anggota partai kami akan mendukung
sepenuhnya, toh itu bukan kegiatan yang buruk. Karena itu untuk kepentingan kaum dhuafa.
Banyak hal yang membuat kami
berubah, salah satunya adalah dari segi
penampilan. Berpenampilan dengan jilbab lebar, meskipun orang-orang
bilang jilbab kami itu jilbab PKS…eheheehe, gak apa lah daripada dibilang
jilbab punuk onta. Dan yang menggembirakan, satu persatu anggota pengajian
berubah meskipun belum semuanya, yang biasa tampil sexy sekarang mau memakai
jilbab lebar, subhanallah walhamdulillah. Yang biasa berkata-kata kurang baik,
sekarang sudah mau mengerem perkataannya lebih santun.
Jadi apakah pengajian yang
diadakan para kader PKS itu salah atau menyimpang? Kalau menyimpang dari al-
Qur’an dan al- hadist, saya tidak akan ragu-ragu untuk keluar dari pengajian
tersebut.
Yang saya sesalkan, kenapa untuk
menjadi lebih baik itu harus mempertimbangkan hal yang sebenarnya tidak perlu
dirisaukan. Ilmu itu bisa kita dapatkan dimana saja dan dari siapa saja
sepanjang ilmu itu maslahat untuk kemajuan umat muslim. Kalau masih banyak
muslim yang berpikiran sempit, kapan kita maju?
Tuntutlah ilmu sepanjang ilmu itu
baik untuk diri kita dan berguna untuk orang lain…
Wassalam…
Qilla Salafy
*http://politik.kompasiana.com/2013/03/23/pengajian-pks-so-what-gitu-loh-544665.html
0 komentar:
Posting Komentar