pengumuman

pengumuman
Home » , » Analisa Hasil Survei LSI Tentang Pilkada NTB

Analisa Hasil Survei LSI Tentang Pilkada NTB

Written By Unknown on Senin, 06 Mei 2013 | 09.58







Lalu Pahrurrozi
@Ojhie





Assalamualaikum. Pada kesempatan siang ini saya ingin berbagi hasil analisa survei LSI tentang Pilkada NTB

1. Menurut hasil survei LSI per akhir April, elektabilitas kandidat masing2, TGB-Amin 41.6%, Zul Ikhsan 16,7%, Harum 11.4%, dan SJP 1,2%.

2. Undecided voters terbaca 29.1%. Sementara swing voters antar kandidat variatif. Dari survey lain, angka swing votersnya capai kisaran 40%.

3. Angka-angka popularitas TGB-Amin disebutkan pada kisaran 90%. Angka yang wajar bagi incumbent dengan mobilisasi alat peraga yang massif.

4. Jadi, dari 29,1% undecided voters, terdapat 20% voters yang sebenarnya sudah mengenal TGB-Amin, namun tidak memilihnya.

5. Kendala bagi kandidat lain, jika merujuk pada hasil survey, karena tingkat popularitas calon lain masih lebih rendah dari TGB-Amin.

6. Dalam survei juga terekam, pengaruh TV sebagai  media informasi politik NTB sangat tinggi, jauh lebih efektif dibanding yang lainnya.

7. Hipotesa saya, pembatalan debat @Metro_TV kemarin, lebih karena pengaruh TV dalam mobilisasi suara, menaikkan popular vote bagi setiap kandidat.

8. Jadi, ada pihak yang berkepentingan, agar popularitas kandidat cagub NTB tidak terdongkrak. Jadi pihak ini intervensi Penyelenggara Pemilu.

9. Jika debat itu berlangsung, maka saya meyakini dengan 29.1% undecided, 70% di antaranya kemungkinan besar akan memilih 3 kandidat lainnya.

10. Jadi debat ini harus dibatalkan, demi kemaslahatan pihak2 tertentu. Parahnya, penyelenggara pemilu terjebak dalam permainan itu.

11. Penyelenggara pemilu, mengajukan argumen yang mengada-ada, tida logis. Dan hanya satu penjelasan atas irasionalitas penyelenggara pemilu.

12. Hanya satu penjelasan atas irasionalitas, yaitu tekanan yang sangat kuat kepada institusi itu oleh kekuatan yang lebih besar.

13. Dan pengakuan akan tekanan itu, saya peroleh langsung dari 3 sumber yang berbeda, dan kesempatan yang berbeda. Infonya valid.

14. Saya ingin kembali pada #analisaLSI tadi. Bagi saya, survei bisa dibaca dengan dua tujuan. Pertama, sebagai alat propaganda kandidat tertentu.

15. Yang kedua, survei  bisa menjadi termometer politik untuk mengukur pergerakan suara setiap kandidat dan melacak basis dukungannya.

16. Sebagai alat propaganda, survei LSI ini berkepentingan menjerat 29.1% undecided voters dan meyakinkan 40% swing voters nya.

17. Sebagai alat propaganda, kejujuran metodologi tidak lagi menjadi pertimbangan utama. Klaim 1 putaran itu hanya provokasi bagi pemilih.

18. Sebagai alat propaganda, kebenaran menjadi tidak penting, tujuan menghipnotis pemilih itu yang lebih utama #analisaLSI.

19. Contoh adalah Pilkada Jabar dan DKI yang kemarin, LSI juga menyatakan Foke menang 1 putaran, Dede juga menangkan Jabar. Tapi salah prediksi.

20. Jadi, sejauh mana akurasi prediksi LSI tentang SJP Johan, 1,2% pada Pilkada NTB kali ini?

21. Mari kita hitung, dengan jumlah pemilih 3,4 juta pemilih, prediksi partisipasi 70% itu setara 2,4 juta. Maka 1,2% itu setara 29 ribu suara.

22. Jika mengacu pada petolehan suara Pemilu 2009 maka kedua pasangan ini, SJP Johan ini mengumpulkan dukungan pemikih sebesar hampir 24 ribu.

23. Artinya, cukup debgan tidur saja, pasca penetapan SJP Johan sebagai calon PKS, maka mereka sudah memperoleh dukungan 1% pemilih.

24. Dukungan itu pun hanya diperoleh dari Bima dan Sumbawa. Semua potensi dukungannya dari pulau lombok diabaikan.

25. Jadi, survey LSI ini munculkan kejanggalan, karena angka dukungan 1,2% itu setara dengan dukungan hanya di Bima Sumbawa.

26. Dengan memperhatikan margin error survei, LSI mencoba mengolok-olok SJP Johan, seakan-akan calon ini dukungannya 0.0%.

27. Pertanyaannya, mengapa ada prooaganda kepada pasangan survei jelang pencoblosan?

28. Pertama, propaganda dibutuhkan untuk memobilisasi suara dari undecided voters, ke kandidat tertentu agar dukungannya semakin menguat.

29. Kedua, propaganda menjadi alas bagi taktik-taktik politik selanjutnya.

30. Ketiga, bilkhusus dengan memberikan angka 1,2%, angka yang dipasang untuk menjatuhkan moral bagi relawan militan di lapangan.

31. Moral ini perlu dijatuhkan, agar relawan menjadi lengah dan taktik-taktik politik selanjutnya bisa dilancarkan.

32. Adapun saat survei menjadi termometer politik, maka angka-angkanya terasa wajar. Tidak tampak manipulatif.

33. Saya menerima beberapa survei dari tim lain. Saya juga pernah melakukan survei 3 kali. Dari survei itu, trend pilkada 2 putaran menguat.

34. Tapi politik ini serba mungkin, dalam riset terakhir, 40% pemilih menyatakan akan memastikan dukungannya pada 3 hari terakhir.

35. Pada 3 hari terakhir ini, akan banyak operasi politik untuk mengamankan suara dan menarik dukungan.

36. Apakah propaganda ini sukses? Kita akan lihat pada 13 Mei nanti. Selamat memilih.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Humas PKS Lotim
Copyright © 2011. PKS Gumi Selaparang | Lombok Timur - NTB - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger