NTB - Hasil akhir perolehan suara di
Pilkada NTB akhirnya resmi diputuskan oleh KPU NTB. Pasangan TGB-Amin
dipastikan memenangkan Pilkada dengan perolehan 1.038.642 (44,36 persen) suara
atas kandidat lainnya. Tingkat partisipasi pemilih yang menurun menjadi catatan
tersendiri bagi KPU NTB.
Demikian terungkap dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan
Suara Pasangan Cagub/Cawagub NTB yang digelar KPU NTB, di Hotel Sentosa, Lobar,
Kamis (23/5) kemarin. Menyusul perolehan suara TGB-Amin tersebut, pasangan
Zul-Ichsan berhasil memperoleh 620.614 (26.5 persen) suara. Posisi ketiga
perolehan suara diraih pasangan Harum dengan 498.422 (21,29 persen) suara lalu
pasangan SJP-Johan dengan 183.824 (7,85 persen) suara.
Perolehan suara ini berselisih tipis dengan hasil hitung
cepat yang dirilis sejumlah lembaga survei di hari pemungutan suara. Jaringan
Suara Indonesia saat itu merilis bahwa TGB-Amin unggul dengan perolehan suara
44,63 persen dari total 98,67 persen sampel data yang dihimpun JSI.
Sementara pasangan Dr. KH. Zulkifli Muhadli – Prof. Dr. Ir.
H. M. Ichsan (Zul-Ichsan) berada di posisi kedua perolehan suara dengan total
25,81 persen, diikuti oleh pasangan Drs. H. L. Harun Al Rasyid, M.Si – Dr. H.
L. Abdul Muhyi Abidin (Harum) dengan 22,08 persen dan Suryadi Jaya Purnama, ST
– Johan Rosihan, ST (SJP-Johan) dengan 7,48 persen. Hasil serupa juga
diperlihatkan dalam hitung cepat Konsultan Citra Indonesia – LSI Network yang
merilis bahwa TGB-Amin unggul dengan perolehan 43,08 persen, disusul Zul-Ichsan
dengan 26,33 persen, Harum dengan 22,69 persen dan SJP-Johan dengan 7,89
persen.
Sementara itu, dilihat dari tingkat partisipasi pemilih,
Pilkada NTB kali ini memperlihatkan tren kelesuan yang cukup menjadi sorotan
dalam proses rekapitulasi kemarin. Dari total 3.478.481 pemilih yang tercatat
dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya 2.430.313 pemilih atau 69,87 persen
yang menggunakan hak pilihnya. Total pemilih yang tidak menggunakan hak
pilihnya, mencapai 1.048.168.
Ketua KPU NTB, Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, yang memimpin
rapat pleno tersebut sempat menyoroti fenomena menurunnya tingkat partisipasi
pemilih ini. “Secara kuantitatif, memang terjadi penurunan dibanding pemilu
sebelumnya,” aku Fauzan.
Menurutnya, penurunan ini disebabkan sejumlah persoalan.
Misalnya, banyak pemilih yang sudah dimasukkan dalam DPT, namun mereka ternyata
berada di luar NTB saat pemungutan suara berlangsung. Para pemilih semacam ini
jumlahnya cukup besar dan biasanya terdiri dari para mahasiswa atau pelajar
yang menuntut ilmu di luar daerah dan yang cukup signifikan jumlahnya adalah
para TKI yang bekerja di luar negeri.
Selain itu, hari pemungutan suara yang bertepatan dengan
jadwal panen juga menjadi faktor penyebab yang disinyalir ikut menambah
turunnya partisipasi pemilih. “Tapi dibanding dengan daerah lain yang
penurunannya tajam, rasanya penurunan di NTB tidak lebih dari enam persen,”
tegas Fauzan.
*Suara NTB
0 komentar:
Posting Komentar