pengumuman

pengumuman
Home » , » Bersikap Mumtaz Menyikapi Darin Mumtazah

Bersikap Mumtaz Menyikapi Darin Mumtazah

Written By Unknown on Kamis, 23 Mei 2013 | 11.05



Beberapa hari ini, inbox FB saya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan seputar skandal LHI dengan seorang siswi SMK, Darin Mumtazah. TV One pagi tadi menyiarkan skandal ini secara berulang-ulang. Namun sumbernya, sekali lagi hanya Detik.com. TV nasional ternyata mengandalkan beritanya dari sebuah portal.

Seperti tulisan-tulisan sebelumnya, saya semakin yakin kasus LHI adalah spy trap yang dipasang. Sekali lagi, targetnya bukan memvonis bersalah LHI. Tapi target besarnya adalah: menegasikan apapun yang berbau Islam, terutama Islam Pergerakan dengan dua isu sentral: Gratifikasi Seks dan Terorisme.

Hal pertama, untuk gerakan Islam yang seatle di parlemen dengan jumlah dukungan cukup besar. PKS adalah partai Islam terbesar, mengalahkan PPP dan diprediksi PKS masuk 3 besar di Pemilu 2014. Terlebih sikap menteri-menteri PKS yang teguh memperjuangkan independensi pangan. Bukankah Mentan menolak kuota impor sapi? Yang sekarang sang Mentan dipinggirkan perannya, ketika 3000 ton daging sapi dibuka kembali?

Hal kedua, terorisme digunakan untuk menjebak aktivis gerakan Islam non parlemen yang bersuara lantang dan NYATA memperjuangkan pemberlakuan syariat.

Alaa kulli haal, menjawab pertanyaan seputar sikap kita menghadapi isu Darin Mumtazah. Maka tulisan Ustadz Abdullah Haidir Riyadh cukup membantu kita:
Ketika saudara kita ter tuduh..

1. Membela kehormatan org yg belum tentu bersalah tentu lebih baik ketimbang mencelanya. Apalagi jika selama ini dikenal sebagai orang baik…

2. Mencela dan memojokkan, baik dengan bahasa lugas atau sindiran, terhadap saudara yg sedang dilanda tuduhan yang belum terbukti adalah indikasi ‘sakitnya hati’

3. Mana yang lebih dekat dengan adab Islam, membela penuduh yang belum dikenal kepribadiannya atau membela ter tuduh yang belum terbukti kesalahannya tapi sudah dikenal kebaikannya?

4. Pesan Nabi Jelas: Penuduh harus mengajukan bukti, ter tuduh cukup bersumpah jika mengingkari… (HR. Baihaqi)

5. Sebab kalau semua tuduhan langsung diterima, orang akan ramai-ramai melakukan tuduhan terhadap harta dan darah suatu kaum… (HR. Baihaqi)

6. Para ulama mengatakan: Keliru menghukumi bahwa seseorang tak bersalah, lebih baik dibanding keliru menghukumi bahwa seseorang bersalah…

7. Aneh aja.. jika mengaku aktivis Islam dan sering mengusung tema persatuan, namun ketika sesama aktivis diserbu berbagai tuduhan yang belum terbukti..

8. Alih2 membela, atau berempati dan mendoakan kebaikan.. Yang ada justru ikut2an memojokkan dengan statement yang kadang lebih menyakitkan dari masyarakat awam…

9. Baik dari adab Islam, atau tinjauan moral, sama sekali tidak mengindikasikan­ ukhuwah yang selama ini menjadi salah satu yang diusungnya..

10. Ukhuwah bukan sekedar jadi judul buku atau seminar…

11. Benarlah ungkapan hikmah yg sering kita dengar… teman yang sejati dapat diketahui saat kita sedang susah…

12. Namun kita tidak perlu mengemis2 pertolongan dengan orang semacam itu. Sebab, kebenaran itu, dg sendirinya akan mendatangkan pendukung….

13. Bergembira apabila mendengar ‘kesalahan’ saudara sebagai sebuah amunisi… lebih berbahaya dibanding kesalahan saudaranya itu sendiri..

14. Sebab yang pertama akan semakin larut dalam maksiat kebenciannya, dan yang kedua akan semakin sadar dg kesalahannya dan lebih besar harapan
================

Saya sangat salut dengan sikap umat Islam, beberapa dari mereka adalah jamaah pengajian yang bukan kader PKS bukan pula simpatisan. Mereka mampu bersikap lebih bijaksana dalam memilih kata-kata dan menyikapi keadaan. Dibandingkan dengan para aktivis dakwah yang katanya mengusung syariah!



Nandang Burhanudin
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Humas PKS Lotim
Copyright © 2011. PKS Gumi Selaparang | Lombok Timur - NTB - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger