Jakarta - Yang muda, yang memimpin. Itu sekelumit gambaran
kepemimpinan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. Pria
kelahiran Bone 7 Desember 1968 ini punya gaya nyentrik saat mengkomandani
partai bulan sabit kembar ini.
Anis Matta resmi menggantikan
Luthfi Hasan Ishaaq yang terjerat kasus impor daging sapi.
Ia lalu menyerukan tobat nasional
kepada seluruh kadernya. Anis Matta mundur dari posisinya sebagai Wakil Ketua
DPR dan memilih fokus memperbaiki citra PKS. Anis Matta berambisi PKS nangkring
di posisi 3 besar pada Pileg 2014 mendatang.
Berikut 4 gaya nyentrik Presiden PKS Anis Matta:
1. Konsolidasi Pemilu dalam Gerbong KA
PKS menggelar rapat penting soal
strategi Pemilu 2014 di dalam gerbong KA Eksekutif Argo Sindoro jurusan
Jakarta-Semarang.
PKS sengaja menyewa 4 gerbong KA
Argo Sindoro jurusan Jakarta-Semarang. Para petinggi PKS akan menuju Semarang
dalam rangka Rapimnas dan Milad ke-15 PKS pada 18-20 April 2013.
"Rapat di kereta membahas
strategi pemenangan Pemilu 2014, kami akan memutuskan strategi Pemilu di atas
kereta. Dalam Islam, doa musafir itu makbul," kata Presiden PKS Anis Matta
sembari tersenyum, saat dijumpai wartawan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat,
Rabu (17/4/2013).
Anis Matta didampingi sejumlah
petinggi PKS seperti Wasekjen Fahri Hamzah dan semua ketua DPD PKS Wilayah
Jabodetabek berangkat dari Stasiun Gambir sekitar pukul 16.45 WIB.
Semuanya akan menghadiri acara
puncak konsolidasi nasional PKS di Semarang. Rapimnas dan Milad PKS dijadikan
puncak konsolidasi PKS pasca kemenangan di Pilgub Jabar dan Pilgub Sumut.
"Kami memilih Semarang untuk
memperkuat komitmen kami untuk menguatkan basis PKS di seluruh Pulau Jawa
terutama Jawa Tengah, selain itu Rapimnas itu dukungan kami kepada kandidat
cagub Jateng," tegas Anis yang santai mengenakan kaos polo putih dan jeans
biru ini.
2. Outbond Perkokoh Internal
Anis Matta mengajak 70 orang
pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat PKS untuk mengikuti kegiatan alam (outbond)
di Bali.
Outbond selama 4 hari ini
dimaksudkan untuk memperkokoh manajemen internal pasca kesibukan terkait
perkara yang menyeret Luthfi Hasan Ishaaq.
"Kami melakukan pembenahan
mulai dari atas, besok (hari ini) kami bertolak ke Denpasar hingga Kamis
(14/2), kami akan melakukan program outbond untuk melakukan team building di
lingkungan DPP dulu. Struktur pengurus DPP ini kita gojlok, kita akan lakukan
program re-orientasi melalui kegiatan outbond," ujar Anis saat ditemui
detikcom, di Hotel Grand Clarion, Makassar, Minggu (10/2/2013) malam.
Sebelum melakukan outbond di
Bali, pengurus inti PKS lebih dulu mengikuti roadshow di 5 kota, yakni Bandung,
Medan, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar untuk menyapa para kader PKS di
daerah. Hal ini dianggap penting agar seluruh unsur ketua di struktur DPP PKS
melihat langsung realitas di lapangan.
Anis menambahkan, perkara yang
menyeret mantan presiden partainya memaksa pengurus DPP PKS melakukan
pembenahan. Mulai dari pembenahan spiritual, pembenahan pemikiran, pembenahan
prilaku kader PKS dan pembenahan manajemen organisasi.
alam silaturaDhmi Anis dengan
seribuan kader PKS Sulsel yang digelar di Hotel Sahid Makassar, Anis
menceritakan tiga kisah untuk menginspirasi para kader dan pengurus PKS.
Tiga kisah itu adalah kisah
perang Ain Jalut keberhasilan umat Islam mengalahkan invasi kaum Tartar dari
Mongolia, kisah Perang Hittin yang menampilkan sosok Sultan Salahuddin Al
Ayyubi yang berhasil mengalahkan invasi kaum salibis dan kisah pembebasan
Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih.
"Saya memperdengarkan kisah
ini untuk menginspirasi pengurus dan kader PKS untuk menciptakan momen sejarah
mereka sendiri, mudah-mudahan di tahun 2014 mereka berhasil menciptakan momen
sejarah itu," harap Anis.
3. Kalah Makan Durian
Di sela-sela konsolidasi kader
dan temu tokoh di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Anis Matta ikut lomba makan
durian melawan belasan jurnalis cetak dan televisi. Dia pun kalah telak.
Bermula dari acara makan durian
Presiden PKS bareng jurnalis yang yang digagas Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur
Sumut Gatot Pujo Nugroho. Kegiatan berlangsung di Warung Durian Ucok, Jalan
Wahid Hasyim, Medan, Selasa (5/2/2013) malam.
"Belum ke Medan kalau belum
makan durian. Inilah kekayaan kuliner kebanggaan Sumatera Utara," tutur
Gatot memperkenalkan lezatnya durian tembaga pada Anis Matta.
Agar lebih seru, acara
silaturahim ini diramaikan lomba makan durian. Gatot yang berpasangan dengan
Anis pun antusias ketika ditantang adu cepat menghabiskan dua buah durian. Di
tengah sorak sorai suporter puluhan kader PKS, Gatot dan Anis pun adu cepat
menghabiskan durian.
Tapi sayang upaya mereka masih
kalah cepat dibanding para jurnalis. Budi dan Wahyu, koresponden televisi
swasta di Medan, tampil sebagai juara. Mereka berhasil menghabiskan dua buah
durian dalam tempo 4 menit 35 detik.
Posisi kedua dipegang Idris Lutfi
anggota DPR RI yang berduet dengan Ketua DPW PKS Sumut Muhammad Hafez.
Sedangkan juara ketiga diraih Deddy yang berpaket Robby, jurnalis dari media
lokal di Medan.
Gatot dan Anis sendiri gagal tampil
sebagai yang tercepat karena justru asyik menikmati lezatnya durian Medan.
"Durian Medan harus
dinikmati pelan-pelan kelezatannya," ujar Anis Matta sembari terkekeh dan
mengaku tak takut kena kolesterol akibat mengkonsumsi durian karena rajin
berolahraga.
4. Copot Rolex
Anis Matta akan mengubah gaya
hidupnya setelah menjadi Presiden PKS. Salah satunya soal jam tangan.
Anis Matta biasa memakai jam
tangan Rolex. Jam tangan mewah ini biasa dipakai di pergelangan tangan kirinya.
Anis sempat berbicara juga saat disinggung soal arlojinya itu.
"Nggak, tenang
sajalah," kata Anis saat disinggung apakah dia terus memakai Rolex, di
markas PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Anis dalam kesempatan itu memakai
jam tangan silver berhias warna kuning. Tak diketahui apa mereknya.
Dahulu, soal jam tangan Rolex ini
Anis pernah berbicara. Bagi Anis, jam tangan hanyalah sebuah kepantasan sebagai
pejabat publik, bukan gaya hidup.
"Lebih kepada kepantasan.
Jam tangan Rolex hanya sebagai aksesori bukan hobi," kata Anis sembari
tersenyum kepada detikcom, Selasa (28/2/2012).
Sumber: detik.com
0 komentar:
Posting Komentar