pengumuman

pengumuman
Home » » Kenapa Jika Saya adalah Kader PKS?

Kenapa Jika Saya adalah Kader PKS?

Written By Unknown on Selasa, 16 April 2013 | 20.15


Media massa dan banyak pihak nampak tengah menyoroti keberadaan PKS dan segala tindak-tanduk yang dilakukan oleh partai maupun kader partai yang satu ini. Dari mulai kasus (dugaan) keterlibatan mantan pimpinannya dalam masalah impor daging sapi yang sampai detik ini belum terbukti kebenarannya, masalah beberapa kader PKS yang berpindah ke partai lain, masalah pengunduran diri kader PKS dari kursi DPR RI karena ingin fokus mempersiapkan PKS untuk siap menjadi “petarung” dipemilu 2014 sampai dengan masalah keinginan PKS untuk gol masuk tiga besar dalam pemilu 2014, semuanya menjadi sorotan. Apapun yang dilakukan oleh PKS, sekecil apapun itu, bisa menjadi “komoditi” yang menarik untuk diblow up oleh banyak media maupun oleh individu. Ya wajar saja, hampir tidak ada parpol yang lepas dari sorotan media dan masyarakat untuk saat ini, apalagi menjelang pemilu 2014, ekskalasi politik di negeri ini tentu tengah memanas dan sebentar lagi (mungkin) akan muncul berita tentang PKS, berkaitan dengan pileg. Kita tunggu saja, berita seperti apa yang akan dimunculkan oleh kalangan media massa dan “para pengamat” PKS itu.

Kondisi tersebut ternyata memberikan efek yang tidak sedikit, baik bagi simpatisan, terlebih bagi kader-kader partainya. Hampir disetiap sudut tempat, tidak sedikit orang yang hari ini mempertanyakan konsistensi PKS. Tidak sedikit juga pihak yang menggerogoti PKS dengan membenturkannya melalui berbagai permasalahan yang (katanya) tengah memporak-porandakan partai ini hingga mencuatkan perkara asas yang selama ini diusung oleh PKS. Mata-mata yang menatap dengan sinis bahkan tak jarang terkesan memojokkan dan merendahkan semakin banyak bermunculan. Ujian yang tengah melanda PKS diramalkan sebagai bencana perpecahan dalam internal PKS dan dikemas sedemikian rupa sebagai sebuah bukti yang menunjukkan bahwa PKS inkonsistensi dan tidak pantas mendapat dukungan terlebih simpati dari rakyat.

Wah…wah…wah…saya yang biasanya memilih untuk menutup telinga, pada akhirnya mulai tergelitik juga untuk lebih mencermati fenomena tersebut, bahkan saya jadi tertarik, ingin tahu akan seperti apa mayoritas masyarakat di negeri ini merespon berita-berita tentang PKS? dan bagaimana kemudian mereka menyikapinya? ternyata, sebelum ada cukup dana untuk melakukan “riset” sederhana berkaitan dengan hal yang membuat saya tergelitik itu, sedikit banyaknya saya sudah bisa melihat respon yang ingin saya lihat tersebut, bahkan tanpa basa-basi, respon itu langsung tertuju kepada saya.

Pertanyaannya, kenapa kalau ternyata saya adalah kader PKS?

Itu sekedar pertanyaan sederhana yang saya ajukan kepada mereka yang terang-terangan menggoyang PKS, termasuk menggoyang kader-kadernya. Apakah karena saya kader PKS sehingga saya dinilai tidak ada bedanya dengan PKS itu sendiri? dan apakah karena saya kader PKS, lalu seolah-olah dipandang tidak konsisten dalam bermuamalah?. Sesungguhnya tidaklah seperti itu, masalah penialaian dan pandangan manusia bukanlah menjadi tujuan, akan tetapi meluruskan penilaian dan pandangan itu yang menjadi kebutuhan. Menurut hemat saya, setiap kader PKS akan mengatakan salah jika memang PKS benar-benar melakukan kesalahan, karena tidak mungkin membenarkan sesuatu yang salah dan menyalahkan sesuatu yang benar ketika bisa memahami duduk permasalahannya dengan baik dan tidak memandangnya secara parsial. Lalu perkara inkonsistensi, sempit sekali jika kita berpikir bahwa kader PKS semuanya sama saja, demikian halnya dengan PKS itu sendiri. Perlu diingat bahwa masalah muamalah tidak bisa kita pandang mutlak sebagai milik golongan. Muamalah secara individu bisa jadi jauh lebih banyak daripada muamalah secara golongan atau kelompok. Jadi masalah inkosistensi antara kader dengan partai saya pikir berbeda, karena latar belakang keduanya berlainan sehingga akan sulit jika disejajarkan.

Lalu kenapa jika ternyata saya adalah kader PKS?

Label “kader PKS’ bukanlah alasan untuk kemudian kita menyudutkan mereka yang juga memiliki label itu. Dalam tubuh PKS sendiri tidak pernah dimunculkan sinisme terhadap kader manapun, bahkan terhadap mereka yang tak berlabel kader sekalipun. Pada akhirnya kita harus belajar untuk memfiltrasi antara permasalahan yang tengah menguji PKS dengan keberadaan dan pribadi dari setiap individu kader PKS. Tidak ada larangan untuk mengkritisi PKS dan kader-kadernya, akan tetapi perlu diperhatikan dengan jelas titik permasalahannya apa dan bagaimana cara kita menyampaikannya. Menjadi kader PKS saya pikir bukanlah sebuah kesalahan, tapi itu hanyalah sebuah pilihan.

Pilihan yang pada akhirnya harus membuat pemilihnya siap dengan segala konsekuensi yang akan ditemuinya sepanjang ia berjalan pada pilihan itu dan bagi mereka yang tidak mengambil pilihan yang sama, haruskah juga bersikut tangan karena permasalahan yang terkadang tidak dipahami dengan lebih baik?. Belajar untuk tidak memukul rata suatu perkara adalah sikap yang jauh lebih bijak.

Dan kembali saya bertanya, kepada mereka yang begitu memperhatikan PKS hingga selalu membantu saya meng-up date informasi tentang PKS, kenapa jika ternyata saya adalah kader PKS?.

Arinda Putri | Kompasiana
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/04/08/kenapa-jika-saya-adalah-kader-pks-549159.html
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Humas PKS Lotim
Copyright © 2011. PKS Gumi Selaparang | Lombok Timur - NTB - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger