Semarang - Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) tidak akan mengandalkan iklan di media sebagai strategi
kampanye. Presiden PKS Anis Matta menilai iklan politik di media tidak
memberikan sentuhan secara langsung.
Anis memilih strategi pertemuan
langsung dengan masyarakat. "Rakyat bisa melihat langsung siapa yang
dipilih," ungkapnya di arena Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS di
Semarang, Kamis (18/4).
Pengganti Luthfi Hasan Ishaaq ini
menambahkan, hubungan pemilik media yang berafiliasi politik dengan konstituen
lebih bernuansa hubungan industrial. Dalam banyak hal, Anis melihat iklan media
banyak kamuflase dan tidak natural. "Sudah di setting sesuai kepentingan
industri," ungkapnya.
Hasilnya, tutur Anis, adalah
pemimpin yang menjaga citra namun tak menyelesaikan masalah. Pria asal Sulawesi
Selatan ini mencontohkan respons
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat banjir Jakarta lalu.
Ketika itu, dicitrakan saat
SBY juga kebanjiran keluar ke tempat
banjir sembari menggulung celana. "Dan rakyat puas, Oh pemimpin saya juga
kebanjiran tapi tak bertanya kenapa banjir terus terjadi?" katanya.
Anis yakin dengan strategi ini
PKS dapat merebut tiga besar dan menambah kursi di parlemen. "Target kursi
belum disebutkan, tapi Jawa Tengah kita target 11 dari 7 tahun 2009, "
ungkapnya.
Sumber: republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar