Direktur Utama PT Indoguna Utama,
Maria Elizabeth Liman, mengungkap bahwa uang Rp 1 miliar yang ditemukan KPK
saat menangkap Ahmad Fathanah beberapa waktu lalu diberikan untuk safari dakwah
PKS di Sumatera, Nusa Tenggara Barat dan sumbangan ke Papua. Namun, ungkapan
Maria diatas serta merta ditampik oleh Humas Partai Keadilan Sejahtera, Mardani
Ali Sera yang mengatakan bahwa silakan saja, Pak AF kah, Bu Elizabeth kah atau
siapapun membeberkan fakta-fakta itu, karena itu fakta sepihak sesuai dengan
persepsinya.
“Kami juga punya fakta lain, di
mana ternyata AF ini banyak menjual nama PKS untuk keuntungan pribadinya. Nanti
dibuktikan saja di pengadilan semua pernyataan itu. Karena memang itu kan
disampaikan ibu Elda, nanti ada fakta lain yang menjelaskan, benarkah seperti
itu,” tutur Mardani ketika diwawancarai Beningpost.com, Kamis (16/5).
Terkait anggapan adanya upaya
dari PT Indoguna yang memojokkan PKS, Mardani menyatakan serahkan kepada publik
karena faktanya adalah, sejak 2010-2012 kuota impor daging di Kementan selalu
turun bahkan target Menteri Pertanian, Suswono pada tahun 2014 itu 0% kuotanya,
"Karena kita juga ingin swasembada daging sehingga agak aneh mengaitkan
konstruksi hukumnya bahwa PKS menjual fee untuk kuota, karena kuota (impor)
turun terus, jadi konstruksinya dijelaskan," katanya.
Tak lupa Mardani juga menjelaskan
tentang safari dakwah yang dilakukan PKS bahwa ini kegiatan oleh dakwah
Sumatera. Dakwah Sumatera itu salah satu bagian dari DPP, tapi kepanitiannya
lokal, yaitu teman-teman Sumatera. Saat itu, Pak Luthfi sebagai presiden
diminta untuk berkeliling, memberikan orasi dan bertemu dengan tokoh
masyarakat.
Mardani mengimbuhkan tentang
harapan PKS untuk kedepannya, yaitu supaya segera diputuskan di pengadilan
semuanya, sehingga kebenaran itu terungkap ke publik karena untuk PKS kebenaran
itulah yang nanti akan menjelaskan kepada publik bagaimana PKS sebenarnya,
"Insya Allah kami siap!" terang Mardani.
“Karena semakin cepat selesai,
semakin kami bisa berkonsentrasi untuk kembali melayani masyarakat, kalau
sekarang kan kita sibuknya melayani media terkait tuduhan-tuduhan dan energi
kami terbuang, tapi karena ini bagian dari ujian yang harus kami hadapi, insya
Allah kita coba saja,” jelas pria yang rendah hati ini.
Mardani juga menyinggung perihal
langkah strategis untuk membangun kembali citra diri PKS, "Citra diri PKS
dibangun berbasis reputasi, jadi tidak berbasis media, tidak berbasis
pencitraan semata. Karena itu terhadap kasus ini dan kasus-kasus yang lain,
langkah utama kami adalah kita mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala. Kita bersihkan diri kita, kita tingkatkan amal kita, kita tingkatkan
pelayanan kita ke masyarakat."
Rumusnya sederhana, katanya,
kalau suara saja yang dicari itu harganya mahal, "Tapi kalau hatinya yang
ditaklukkan karena akhlak dan amal saleh kita, harga suara itu akan akan murah
(mudah didapat),” pungkasnya.
*http://beningpost.com/read/6076/citra-diri-pks-dibangun-berbasis-reputasi-bukan-media-atau-pencitraan
0 komentar:
Posting Komentar