Al-Amanah
*Ringkasan Khutbah Jum’at (17 Mei 2013) di Masjid Subulussalam, Pancor, Lombok Timur
Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai
sosok yang Amanah. Sebelum Beliau memberitakan kenabian Beliau kepada kaum Quraisy.
Di depan kaum Quraisy Beliau menyampaikan “Apakah kalian akan percaya akan
percaya kepada jika aku mengatakan bahwa di balik gunung itu ada pasukan yang
akan menyerang kalian?” Orang-orang Quraisy mengatakan “Kami percaya, dan kami
tak pernah melihat kedustaan ada pada dirimu.
Dan ketika Rasulllah SAW akan berhijrah
ke Madinah, Beliau meminta Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidur
beliau. Lalu meminta Ali untuk mengembalikan semua barang yang dititipkan oleh
orang-orang Quraisy kepada beliau. Meskipun kaum Quraisy tidak mangakui Kenabian
Nabi Muhammad SAW, akan tetapi mereka selalu menitipkan barang-barang mereka
kepada Nabi Muhammad SAW di saat mereka bepergian ke Luar Makkah untuk
berdagang dan sebagainya. Itu semua disebabkan karena mereka mengakui sifat amanah
yang ada pada diri Rasulullah SAW.
Demikian juga diri kita ini
saudara-saudara sekalian, diri kita sendiri adalah amanah. kita ini adalah
amanah. Apa yang ada pada diri kita adalah amanah. Amah yang wajib kita untuk
jaga. Bagaimana cara kita menjaganya? Tubuh kita yang diberikan oleh Allah ini
kita jaga sepenuhnya dan kita gunakan sepenuhnya untuk kepentingan agama Allah
SWT.
Demikian juga dengan Agama yang
diberikan oleh Allah SWA. Kita diberikan hidayah untuk menganut agama yang hak.
Agama ini adalah amanah. Sudahkan kita memperbaiki agama kita? Sudahkan kita
mempelajari akidah kita dengan benar? Sudahkan mempelajari bagaimana kita
beribadah dengan benar, bagaimana kita shalat dengan benar? Semua adalah amanah
yang harus kita jaga.
Dan semua hal-hal lain yang
diamanahkan kepada kita, yang diamanahkan oleh masyarakat, diamanahkan oleh perusahaan,
oleh jama’ah dan yang lainnya. Semua itu harus kita jaga dan kita laksanakan
dengan baik.
Anas bin Malik pernah bercerita, Rasulullah
tidak pernah berkhutbah kepada kami kecuali Beliau berkata “Tidak dikatakan
beriman orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak
mepati janjinya.”
Saudara-saudara sekalian, di Negara
kita ini Al-amanah adalah sesuatu yang langka. Banyak orang yang mengambil/menerima
amanah tapi tak mau menjalankannya. Padahal urusan amanah ini sangat berat
urusannya di hadapan Allah SWA.
Abu Dzar Al Gifari pernah berkata
kepada Rasulullah “Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mempercayakan aku sebagai
amilmu? Maka Rasulullah berkata sambil menepuk pundak Abu Dzar, lalu bersabda,
wahai abu dzar, engkau adalah seoerang yang lemah, dan sesunggunya semua itu
adalah amnamah. Dan di hari kiamat nanti semua itu adalah kehinaan.” Padahal
kita ketahui bersama bahwa Abu Dzar Al-Gifari adalah seorang sahabat yang luar
biasa nilai ibadahnya, akan tetapi Rasulullah mengatakan bawah Abu Dzar itu adalah
sosok yang lemah.
Mari kita dengarkan juga apa yang
disabdakan oleh Nabi kita “Barang siapa yang mengetahui urusan kaum muslimin,
sedikitpun. Kemudaian dia diberikan untuk mengaturnya lalu di berlaku curang,
dia tidak amanah. Maka dia ada di dalam neraka.”
Abdullah bin Mas’ud pernah
berkata “Terbunuh di jalan Allah, semua dosa dari seorang hamba akan terhapus,
kecuali amanah.” Beliau melanjutkan, “Akan dibawa seorang hamba di hari kiamat
nanti ke hadapan Allah SWT, sekalipun ia terbunuh di jalan Allah, dia
diperintahkan oleh untuk menjalankan amanahnya. Lalu hamba tersebut berkata, bagaimana mungkin
kami akan melaksakan amanah kami sedangkan semua urusan dunia ini telah
selesai? Maka kemudian Allah memerintahkan kepada para malakat, “bawa dia ke
neraka hawiyah…!
Begitulah kiranya gambaran betapa
beratnya apa yang dinamakan dengan amanah. Oleh karena itu saudara-saudara
sekalian, mari kita jaga diri kita, karena kita ini adalah amanah. Mari kita
jaga agama kita, karena agama yang hak ini adalah amanah.
Tidak ada yang bisa memperbaiki
diri kita kecuali diri kita sendiri. Mari kita perbaiki diri kita. Tidak ada
yang bisa memperbaiki pemimpin-pemimpin kita kecuali mereka mau menjalankan
amanah-amanah yang kita berikan kepada mereka dengan baik. Mau mendengar
nasihat-nasihat dari rakyatnya yang disampaikan dengan cara-cara yang benar,
seperti yang dituntunkan oleh Rasulullah SWA. Sebagaimana Rasulullah mengatakan
bahwa agama ini adalah nasihat.
Mudah-mudahan apa yang
disampaikan ini bermanfaat bagi kita semua, dan kita diberikan kemampuan untuk
menjalankan amanah yang telah diberikan kepada kita dengan sebaik-baiknya.
Aamiin
Admin
0 komentar:
Posting Komentar