Tapi kita tidak akan pernah kehabisan akal
untuk tetap berjuang.
Nanti, ketika uang mereka habis mereka akan
kehabisan jiwa,
Tapi semangat tidak akan pernah lepas dari
jiwa kita.
Teringat kalimat seorang kader
yang sekadar bercerita tentang segala keterbatasannya, tapi di balik
keterbatasan itu, ia ingin menggelorakan semangat kepada kita semua.
“Mungkin ini adalah ujian
terberat kita—,” kata dia. “di saat-saat seperti ini, kita seperti sudah tidak
punya uang lagi untuk bergerak.” Ia terdiam sejenak. “saat berperang seperti
ini, untuk sekadar membeli beberapa paku untuk memasang spanduk saja tidak
ada.”
“Allahuakbar—“ ia mengangkat
suaranya, “bahkan setelah kita merogoh dasar kantong yang terakhir, tak
menunggu tiga jam, spanduk dan juga banner yang kita pasang—sudah dirusak
bahkan hilang tanpa bekas.”
Ya ayyuhal ikhwah, ini adalah
tanda-tanda kemenangan. Mungkin inilah tanda-tanda yang Allah isyaratkan dalam
ayat 214 surat al-baqarah:
Apakah kamu mengira bahwa kamu
akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya
pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Dada kita digoncang, mental kita
diteror, properti kita dirusak, sampai-sampai kita lirih berbisik, “kapan,
kapan pertolongan Allah itu akan datang?”
Jawabannya: PERTOLONGAN ALLAH ITU
SANGAT-SANGAT DEKAT.
by @Syabli
~Jundi di pojok Lombok Tengah~
0 komentar:
Posting Komentar