Hasil Survei LSI
Lingkar Survei Indonesia (LSI)
merilis hasil surveinya terkait dengan pemilukada NTB. Rilis yang disampikann
pada Selasa (7/5) tersebut menyatakan bahwa LSI melakukan pengumpulan data mulai tanggal 29
April sampai 3 Mei 2013 dengan menggunakan metode sampling yang disebar di
semua Kabupaten/Kota se NTB dengan jumlah respon sebanyak 440 orang dengan
menggunakan tatap muka serta dilengkapi dengan riset kualitatif dengan margin
eror 4,8 persen.
Hasilnya, sebanyak 67 persen
masyarakat NTB menginginkan pemilukada hanya berlangsung dalam satu putaran. Dijelaskan
lebih lanjut, jika NTB menghendaki pemilukada berlangsung satu putaran, dari
persepsi yang dikatakan LSI sebanyak 41,60 persen publik menjawab pasangan TGB
AMIN, sebanyak 16.70 persen mengatakan Zul Ichsan, sementara pasangan HARUM
sebanyak 11,40 persen dan yang paling sedikit pasangan SJP JOHAN dengan angka
1,20 persen. (lombokkita)
PKS dengan Mesin Politiknya
Dalam pilkada NTB, setidaknya ada
tiga hal yang menjadi sumber kekuatan PKS dalam mendulang suara, yaitu kader
PKS, jaringan relawan dan kampanye “bgerusuk” SJP-Johan.
Dalam kagiatan “bgerusuk” yang
dilakukan SJP-Johan, dalam setiap harinya masing-masing tokoh (SJP dan Johan) mengunjungi sepuluh titik.
Jika dalam 20 hari masa kampanye yang ditetapkan oleh KPU NTB, maka kedua tokoh
ini secara keseluruhan telah mengunjungi 400 titik (20 hari x 20 titik).
Dalam praktek di lapangan, bentuk
kunjungannya beragam, ada yang dialogis dengan warga, ada juga yang berupa
kunjungan singkat. Setiap titik dihadiri paling sedikit oleh 50 tokoh setempat.
Dengan menggunakan matematika sederhana, kita bisa mengetahui bahwa dalam 20
hari tersebut SJP-Johan sudah mampu mengumpulkan 20.000 tokoh masyarakat. Bukan
kumpul-kumpul biasa, tapi juga dialogis.
Apabila kita asumsikan setiap
tokoh mampu mengajak masanya untuk memilih SJP-Johan sebanyak 50 orang saja,
maka dari brusukan ini pasangan SJP-Johan sudah mampu meraup sebanyak satu juta
suara (20.000 tokoh x 50 orang). Padahal, itu baru perhitungan minimal, karena ada
juga tokoh yang mampu mengajak 100 hingga 200 orang. Artinya, kampanye dialogis
oleh SJP-Johan ini mampu menghasilkan lebih dari 1 juta pemilih.
Angka-Angka tersebut belum lagi
ditambah oleh kerja-kerja struktur PKS yang dikenal sangat solid. Saya sendiri
belum lama pulang ke Lombok, sehingga saya kurang tau berapa jumlah kader PKS
NTB. Tapi kita asumsikan PKS di NTB ini mempunyai 5 ribu kader, meski jumlahnya
saya kira lebih dari itu. Secara struktural, PKS NTB memberikan beban kepada
setiap kadernya sebanyak 200 orang.
Kader PKS sosialsasi SJP Johan di pusat-pusat keramaian |
Memang fakta dilapangan tidak
semua kader PKS mampu mengajak orang sebanyak itu. Tapi tidak sedikit juga yang
justru mampu mengajak lebih banyak dari target yang ditetapkan. Berdasarkan hal
itu, apabila masing-masing kader mampu mengajak 50 orang untuk memilih
SJP-Johan. Maka dari kerja kader ini, SJP-Johan sudah mendapatkan 250.000
suara.
Jangan lupa, relawan SJP-Johan
juga bekerja luar biasa. Saya sendiri tidak begitu detail menenai jumlah dan
pola kerja relawan ini. Yang saya tau adalah semangat mereka dalam memenangkan
pasangan SJP-Johan. Kita asumsikan kerja relawan ini menghasilkan jumlah suara
yang sama dengan kerja kader, 250.00 suara.
SJP diarak oleh relawan |
Jika kita total semuanya? Hasil
brusukan 1 juta suara, kerja kader 250 ribu suara, dan hasil kerja relawan dan
lain-lain 250 ribu suara. TOTAL keseluruhan pasangan SJP-Johan mendapatkan 1,5
juta suara. Itu artinya, jumlah perolehan suara itu sudah cukup untuk
memenangkan SJP-Johan dalam satu putaran. #SJPJohanMenang…!
Jadi baik LSI ataupun PKS mempunyai
kesimpulan yang sama, yaitu pemilukada hanya berlangsung dalam satu putaran.
Penulis: Ibnu Mulk
0 komentar:
Posting Komentar