pengumuman

pengumuman
Home » , » [MENGECEWAKAN] Debat II Kandidat Pilgub NTB: Debat Bisu, Debat Tanpa Kemeriahan.

[MENGECEWAKAN] Debat II Kandidat Pilgub NTB: Debat Bisu, Debat Tanpa Kemeriahan.

Written By Unknown on Senin, 06 Mei 2013 | 15.23

Bagi anda yang berharap kemeriahan pada Debat II Pilgub NTB, sebaiknya bersiap-siap untuk kecewa. Karena debat kali ini disetting agar tidak ada sesi pertanyaan antar kandidat. Selain itu, dalam debat sesi II ini juga para pendukug tidak diperkenankan membawa atribut berupa banner dan atribut-atribut lain yang bisa menyemarakkan kegiatan debat ini. Berikut ulasan lengkap dari Lalu Pahrurrozi mengenai acara debat yang akan diselenggarakan besok, Selasa (7/5) tersebut:









Lalu Pahrurrozi
@ojhie



  1. Sebentar saya akan twit kan kelanjutan ttg rencana pembatalan debat. Yang akhirnya dilanjutkan pada tgl 7 Mei, namun ada perombakan materi.
  2. Perombakan materi debat metro TV, utamanya terkait penghapusan sesi tukar pikiran antar kandidat, sesi yg dikhawatirkan oleh salah 1 calon.
  3. Rupanya sesi "tukar pikiran" ini dikhawatirkan oleh salah satu kandidat, sbg momen bagi pasangan lain utk menguji pikirannya. Dia tdk suka.
  4. Utk detailnya, saya sampaikan sebentar . Sekalian rekan2 bisa berpartisipasi mengusulkan konten apa yg bagus kita sampaikan sbg materi debat.
  5. Saya mau lanjut lagi tentang seri #debatcagubNTB di MetroTV.
  6. Sebelumnya saya sudah posting koran yang memberitakan rencana pembatalan debat dgn narasumber ketua KPU dan Kesbangpoldagri.
  7. Argumen yg diungkapkan, bahwa debat akan menjadi pemicu konflik di akar rumput. Ini argumen yg aneh dari KPU.
  8. Dari banyak teori manajemen konflik, kita belajar, bahwa salah satu cara untuk menyelesaikan konflik adalah bertatap muka dan beradu kata.
  9. Jadi debat, dialog atau semacamnya adalah cara kita utk lakukan kanalisasi ketegangan, disana kita tumpah kan kritik yg mengendap.
  10. Lanjut cerita, dengan respon negatif 3 pasang kandidat atas rencana pembatalan debat itu, maka akhirnya debat tetap berlangsung.
  11. Namun ada beberapa draft yg mengalami perubahan. #debatcagubNTB.
  12. Point 1, penghapusan sesi pertanyaan antar kandidat utk memperdalam program, visi dan misi kandidat lain #debatcagubNTB.
  13. Sebenarnya, 3 pasang kandidat gubernur, setuju sesi ini dipertahankan. Namun rupanya hukum demokrasi tdk berlaku disini.
  14. KPU dgn "otoritasnya" memastikan tdk ada sesi pendalaman oleh kandidat thd kandidat lainnya. Kita tdk mengerti alasannya apa? Keamanan?
  15. Hakikat dari debat adalah adu data, argumen dan pikiran. Adu program, misi dan visi. Mengapa kita harus khawatir kita diuji org lain?
  16. Jika kita yakin dgn penghargaan yg kita terima, yakin dgn keberhasilan kita, mengapa kita takut utk diuji?
  17. Jk kita yakin dgn rasionalitas visi, misi dan program kita, mengapa Anda harus khawatir kandidat lain menguji ide Anda? #debatcagubNTB
  18. Tidak perlu menghindar tuanku. Anda cerdas dan pintar. Jika yakin dengan sukses pemerintahan, mari kita uji secara kritis.
  19. KPU sbg instrumen demokrasi, penyelenggara Pilkada, semestinya berperan utk mempertontonkan kpd publik ttg kualitas kandidat.
  20. KPU bertanggung jawab menyediakan panggung terbuka bagi setiap kandidat, utk mengukur kejujuran kata, kesesuaian program dgn tindakan.
  21. Pemilih berkepentingan utk mengetahui kualitas para kandidat, dan KPU bisa berperan utk itu. Interaksi antar kandidat bisa pertontonkan.
  22. Interaksi antar kandidat bisa menjadi referensi bagi pemilih utk mengenali kualitas calon dengan kritis
  23. Aturan lain jg, larangan utk membawa banner, topi, foto kandidat dan poster. #debatcagubNTB ini dikehendaki menjadi debat bisu
  24. Debat bisu, debat tanpa kemeriahan setelah tekanan2 yang dialami oleh KPU oleh pihak2 tertentu.
  25. Momentum debat ini tentu menjadi sosialisasi kandidat dgn tampilan kreatif alat peraga kampanye. TV One tunjukkan itu.
  26. Dalam rilis survey pasca debat, memang ada trend menurunnya dukungan pada seorang kandidat, dan naiknya dukungan pd yg lain.
  27. Ini gejala yg mengkhawatirkan sang kandidat, "promosi gratis" bagi calon lain ini perlu "ditertibkan".
  28. Krn gagal membatalkan debat, debat harus dipastikan tdk bisa dijadikan ajang "promo gratis" bagi alat peraga kandidat2 "miskin"
  29. Mengapa demokrasi kita spt ini? Dalam acara yang sah utk berkampanye, alat peraga dilarang utk ditampilkan? Mengapa?
  30. Mengapa topi dan foto dilarang? Apakah dosanya topi dan foto? Apakah itu akan membuat kerusuhan? Memantik konflik?
  31. Dari sisi tata letak panggung, antara kandidat dengan tim pendukung dipisahkan oleh bangku KPU. Kandidat didukung dari kejauhan.
  32. Dengan tulus kami minta, KPU dan Panwas harus bertindak sbg ventilasi dalam ruang demokrasi, agar suhu kita tdk memanas.
  33. Ketahuilah, tendensi pemihakan itulah yang sebenarnya memantik konflik. Sdg sikap yg berimbang dan independen, itu mendinginkan konflik.
  34. Kita meminta KPU dan Panwas utk bertindak profesional, krn profesionalitas itu akan membawa kebaikan bagi NTB.
  35. Selamat berlomba, selamat "berperang", selamat berdemokrasi. Jadikan ini proses yang sehat, agar hasilkan kepemimpinan yg sehat.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Humas PKS Lotim
Copyright © 2011. PKS Gumi Selaparang | Lombok Timur - NTB - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger