Seminggu ini pemerintah daerah
sangat gencar mempublikasikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang
diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) atas Laporan Keuangan daerah.
Seolah-olah predikat WTP menjadi sebuah kesimpulan atas prestasi pemda selama
ini. Seolah-olah dengan diraihnya predikat WTP itu program-program pembangunan
pemerintah daerah sudah dapat dikatakan berhasil atau mencapai target.
Di satu sisi, kita tetap
memberikan apresiasi kepada pemerintah atas predikat WTP tersebut. Akan tetapi
apabila WTP itu digembar-gemborkan menjadi sebuah kesimpulan dari keberhasilan
pemerintah, tentu perlu kita kritisi. Karena perdikat WTP saja tidaklah cukup untuk
menyimpulkan keberhasilan pemerintah dalam satu tahun terakhir.
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala Sub Auditorat BPK RI Perwakilan Provinsi NTB Wahyu Priyono dalam kultwit yang diberi tajuk “WTP Saja Tidak Cukup.”
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala Sub Auditorat BPK RI Perwakilan Provinsi NTB Wahyu Priyono dalam kultwit yang diberi tajuk “WTP Saja Tidak Cukup.”
Wahyu Priyono
@Wepe2010
Mau twit ah... judulnya
WTP Saja Tidak Cukup
1. Setiap tahun
pemerintah daerah menunggu dengan penuh harap opini BPK atas laporan keuangan
yang akan
2. mereka
sampaikan kepada DPRD sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan
keuangan daerah (APBD) kepada masyarakat.
3. Tentu saja
Pemerintah Daerah tidak mengingingkan laporan keuangan mereka memperoleh opini
disclamermaupun opini adverse (tidak wajar).
4. Sedikitnya
mereka menginginkan opini WDP, dan dambaannya adalah mendapat opini yang
terbaik, yaitu wajar tanpa pengecualian (WTP).
5. Mengapa
opini WTP menjadi dambaan setiap pemerintah daerah, sehingga banyak pemerintah
daerah yang begitu gigih mengejar opini WTP?
6. Hasil
diskusi dengan beberapa kalangan menyimpulkan sedikitnya ada lima alasan
pemerintah daerah begitu mendambakan opini WTP, yaitu :
7. Prestise,
opini WTP merupakan predikat yang paling baik dari keempat jenis opini yang
dikeluarkan oleh BPK kepada pemerintah daerah
8. Clean,
dengan memperoleh predikat WTP, pemerintah daerah beranggapan bahwa mereka
telah bebas dari korupsi ataupun permasalahan2 hukum
9. Clear, banyak
yg beranggapan bahwa dengan mendapat predikat WTP berarti pengelolaan keuangan
pemerintah daerah tlh dinyatakan bersih
10. Citra, scr
politis dg mdptkn WTP, pimpinan daerah akn mendapatkan pencitraan yg baik shg
dapat digunakan sebagai modal untuk maju lagi
11. Reward,
setiap pemerintah daerah yang memperoleh opini WTP akan mendapat reward puluhan
milyar dari Kementerian Keuangan RI.
12.
Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya seputar opini WTP bermunculan. Diantara
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah :
13. Apakah
betul dengan memperoleh WTP, pemda sudah terbebas (bersih) dari kerugian
daerah, korupsi dan tindakan-tindakan melawan hukum?
14. Apakah
dengan opini WTP berarti program-program pembangunan pemerintah daerah sudah
dapat dikatakan berhasil atau mencapai target?
15. Kenapa
angka pengangguran, angka kematian balita, angka kemiskinan, dan angka putus
sekolah masih tinggi ttp pemda mendapat opini WTP?
16. Apakah ada
korelasi antara opini WTP yg diperoleh suatu pemda dengan hasil penilaian
kinerja pemerintah yang dilakukan oleh Kemenpan?
17. Msh banyak
masalh di aset spt tanah yg belum bersertifikat, jalan n jembatan yg rusak, n
gedung yg tdk digunakan, ttp knp opininya WTP?
18. Mungkin
masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang senada dengan kelima pertanyaan
tersebut di atas.
19. Namun dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak semua dapat terjawab dengan pemeriksaan
keuangan yang menghasilkan opini, sehingga
20. bagi pemda
tidaklah cukup hanya dengan memperoleh predikat WTP atas laporan keuangan yang
mereka sajikan dan sampaikan kepada rakyat.
21. Opini atas
lapkeu blm bisa menggambarkan tingkat kinerja pelayanan publik yg tlh pemda
wujudkan kepada seluruh rakyat yg dipimpinya.
22. Tanggung
jwb pemda kpd seluruh rakyat yg dipimpinnya bkn hanya pd penyusunan lap
pertanggunganjwban APBD n kemudian mperoleh opini WTP,
23. tapi secara
substansi di lapangan harus memberikan pelayanan publik yang baik dan
memuaskan.
24. Dgn
demikian, sebenarnya perlu tolok ukur yg dpt menilai kinerja pelayanan publik
yg tlh diberikan pemda kpd masyarakat yg dipimpinya.
25. Dengan
demikian, semestinya opini WTP tidak menjadi euforia yang berlebihan
26. baik bagi
pihak pemerintah daerah sendiri maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan
dengan opini tersebut.
27. Mjd suatu
yg sgt bagus jk opini WTP yg diperoleh diikuti jg dg kinerja pelayanan publik
yg memuaskan bg seluruh rakyat di daerahnya.
28. Sekian
terimakasih, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar