Mataram - KPU NTB menegaskan akan
memprotes pemenang tender pengadaan logistik Pilkada NTB yang hingga kemarin
belum bisa merampungkan pengadaan sejumlah kebutuhan logistik Pilkada NTB
sesuai kontrak. Dengan adanya sejumlah logistik yang kemungkinan bermasalah
pengadaannya, KPU Kabupaten /Kota sudah diminta untuk mengantisipasinya.
Ketua KPU NTB, Fauzan Khalid,
S.Ag, M.Si, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (10/5) kemarin menjelaskan bahwa
seharusnya, perusahaan yang menjadi rekanan KPU NTB dalam pengadaan sejumlah
item logistik Pilkada NTB bisa menyediakan item logistik yang diadakan pada H-7
pemungutan suara. Namun, hingga kemarin, sejumlah item seperti Formulir Data
Pemilih Tetap (DPT) dan amplop surat suara ternyata belum bisa disediakan oleh
rekanan.
“Saya tidak tahu kenapa
perusahaan – perusahaan seperti itu biasa dimenangkan. Makanya kitapun
kemungkinan melakukan protes,” tegas Fauzan.
Fauzan mencontohkan, untuk
pengadaan amplop, segel, form A4 (DPT) dan sebagainya dikerjakan oleh sebuah
perusahaan. Namun, hingga kini baru sebagian item saja yang bisa disediakan. Ia
menambahkan, hingga kemarin malam, sejumlah petugas KPU masih harus ikut lembur
membantu menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang belum bisa dirampungkan oleh
rekanan KPU tersebut.
Untungnya, ujar Fauzan, item –
item yang bermasalah pengadaannya tersebut adalah item – item yang bisa
diganti. Nantinya, Form DP4 bisa difotokopi sedangkan amplop surat suara bisa
diganti dengan plastik. “Yang paling wajib itu segel dan surat suara. Itu tidak
bisa diganti. Kalau amplop bisa diganti dengan plastik dan DPT bisa
difotokopi,” tandas Fauzan.
Untuk mengantisipasi permasalahan
inilah, pihaknya telah memerintahkan KPU Kabupaten Kota agar mengambil langkah
seperti memfotokopi form DPT dan menyiapkan pengganti untuk amplop surat suara
yang dibutuhkan. “Kita jamin pelaksanaan pada hari H, tetap akan berjalan dan
semua bisa terpenuhi,” tandas Fauzan. (aan)
Sumber: suarantb.com
Judul Asli : KPU Protes,
Pengadaan Logistik Pilkada NTB Bermasalah
0 komentar:
Posting Komentar