Praya - Setelah lama menghilang dari belantara politik Bumi Gora,
LL. Wira Atmaja atau akrab dipanggil Mamiq Ngoh kembali muncul ke permukaan.
Mantan Bupati Lombok Tengah Periode 2005-2010 ini angkat bicara terkait hiruk
pikuk Pemilukada NTB 2013 Mendatang.
Pemilihan kepala daerah untuk
menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB masa bakti 2013-2018 akan digelar
pada tanggal 13 Mei 2013. Dan pada Pemilukada kali ini, Mamiq Ngoh menjagokan
pasangan Suryadi Jaya Purnama-Johan Rosihan (SJP-Johan) untuk bertarung merebut
kursi NTB 1 dan 2. Lantas apa yang memikat hati mantan politisi Golkar ini
mendukung pasangan yang diusung PKS, PBR dan PPRN tersebut?
" NTB ini krisis
kepemimpinan. Calon-calon yang muncul didominasi wajah lama. Sepertinya NTB
telah gagal melakukan regenerasi kepemimpinan. Sehingga kita tidak memilki
posisi tawar dibandingkan dengan daerah lain. Dan majunya Pak wakil ketua DPRD
NTB (Suryadi. Red) adalah jawaban atas krisis itu." terang pria yang
dijuluki Jokowinya NTB ini, kemarin (16/02/13) saat ditemui di kediamannya di
jantung Kota Praya, Lombok Tengah.
Selain itu, dirinya merasa
bangga. Ada anak muda yang berani berhadapan dengan blok politik besar yang
dibangun oleh pasangan incumbent. Dengan hanya bermodalkan sembilan kursi di
DPRD, SJP-Johan dipandang layak memimpin NTB ke depan. "Pemimpin itu harus
pemberani. Tidak perlu takut dengan kritik dan tekanan luar. Koalisi besar yang
dibangun oleh pasangan lain itu menunjukkan mentalitas pemimpin yang mereka
usung." kritiknya.
"Kalau memang benar berani,
tak perlu menggalang dukungan sampai 34 kursi. Sembilan kursi sudah
cukup." sambungnya lagi.
Pria yang hobi berkuda ini
mengaku, dirinya mengenal betul sosok Suryadi dan keluarga besar Suryadi di
Lombok Timur. "Dia (Suryadi. Red) orang baik. Keturunan baik-baik. Saya
kenal betul siapa bapaknya. Beliau adalah orang yang taat beragama. Dekat
dengan ulama dan beliau termasuk orang dekat Maulana Syeikh (K.H. M. Zainuddin
Abdul Majid. Alm. Pendiri NW)."
Suryadi juga merupakan sosok
pemimpin yang cerdas. Karir politiknya di PKS dimulai dari bawah. Ia menjalani
proses kaderisasi yang ketat dalam tubuh PKS. Hingga akhirnya ia duduk sebagai
pucuk pimpinan di partai dakwah itu. Meski dirinya bukan kader PKS, Ia mengenal
PKS dari kader-kadernya yang pekerja keras. "Program-program PKS itu,
waduh luar biasa pokoknya. Apalagi PKS itu terkenal dengan partainya anak muda.
Saya mengenal PKS dari Beliau." Katanya sambil menunjuk salah seorang
sahabat dekatnya yang merupakan pembantunya dulu ketika menjabat orang nomor
satu di Bumi Tatas Tuhu Trasna.
Menurutnya, untuk memenangkan
pertarungan Pemilukada kali ini, PKS harus mengerahkan ribuan kadernya yang
tersebar di seluruh penjuru pulau Lombok dan Sumbawa untuk bekerja. Mereka
semua adalah aset PKS yang belum tentu dimilki oleh yang lainnya. "Saya
masih percaya, ke solidan dan kerja keras kader-kader PKS di lapangan akan
mampu mengantarkan pasangan SJP-Johan menuju kemenangan. Karena tawakkal harus
didahului dengan kerja nyata." serunya.
Untuk itu, pria 72 tahun ini juga
akan mendukung penuh pasangan SJP-Johan, dengan mengerahkan segenap kemampuan
yang dimilkinya." InsyaAllah, jika Allah masih memberi saya kesehatan,
Saya akan perkenalkan pasangan ini." Tutupnya. (Sym)
0 komentar:
Posting Komentar