Mataram - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa
Nahdhatul Wathan (Himmah NW) Mataram menggelar aksi di depan kantor gubernur
NTB. Dalam aksinya, mereka kecewa dengan sikap Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) NTB yang membatalkan debat calon gubernur dan calon wakil gubernur NTB
di salah satu media nasional malam ini. Mereka menilai pembatalan debat
kandidat itu sebagai bukti mati demokrasi di NTB.
”KPUD NTB harus profesional,
tidak boleh diintervensi pihak mana pun. Pembatalan debat kandidat ini sudah
melukai hati rakyat. Mana demokrasi di NTB. Demokrasi di NTB sudah mati.
Gubernur kita sekarang sudah gagal menjaga kekondusifan NTB. Kami kecewa,”
teriak Koordinator, Muhammad Yamin, saat berorasi di depan kantor Gubernur NTB,
Selasa (7/5).
Yamin menuturkan, KPUD NTB
seharusnya bekerja secara profesional dengan tidak terlalu diintervensi pihak
manapun. Keputusan pembatalan debat kandidat cagub dan cawagub NTB dari KPUD
NTB telah melukai hati rakyat yang ingin melihat pemimpin beradu program pada
debat itu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan Kepolisian Daerah (Polda) NTB
juga dinilai telah gagal menjaga kekondusifan pemilihan gubernur (Pilgub) tahun
ini.
Beberapa menit menggelar aksi,
tidak satupun pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menemui para pendemo.
Aksi ini dikawal ketat aparat kepolisian dan satuan polisi pamong praja (satpol
PP) NTB. Seperti diketahui, tadi malam KPUD NTB membatalkan debat kandidat
cagub dan cawagub NTB di salah satu televisi nasional nanti malam. Pembatalan
itu karena rekomendasi Polda NTB atas alasan keamanan. (ozi)
Sumber: globalfmlombok.com
0 komentar:
Posting Komentar