Mataram - Anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkifliemansyag
mengatakan juga ikut merespon terjadinya ribut-ribut masalah suap kuota daging
sapi yang menerpa partainya. Namun, ia menyatakan jangan sampai hiruk pikuk.
‘’Namanya politik itu ada dinamikanya. Cuman jangan sampai menghalangi
kontribusi kepada masyarakat,’’ ujarnya di kota Sumbawa Besar, Sabtu 25 Mei
2013 pagi.
Gonjang-ganjing PKS,
Zulkfliemansyah mengatakan bahwa semua partai harus mengalami hal serupa
kejadian yang seperti dihadapi PKS. ‘’Supaya tidak merasa dirinya center of the
work,’’ ujarnya. Katanya, di sisi iain diakuinya bahwa demokrasi sekarang ini
memiliki mekanisme instrument yang memaksa semua partai punya perilaku yang
sama.
Sikap sesama kader PKS Fahri
Hamzah yang juga berasal dari Kabupaten Sumbawa, dinilainya wajar-wajar saja
sebagai kader partai. ‘’Dia itu mengerti sebagai politikus tahu kapan dia
ngegas,’’ ucapnya. Kemudian ia mengatakan bahwa orang-orang Sumbawa memiliki
potensi sebagai politikus yang jago.
Tetapi melalui pembangunan
pendidikan, ia juga ingin mengubah kultur untuk menghadapi era tambang di
daerahnya. di Kabupaten Sumbawa, PT Newmont Nusa Tenggara akan menambang blok
Elang yang memiliki potensi kandungan lebih besar dari pada Batu Hijau di
Kabupaten Sumbawa Barat yang ditambang sejak 2000. ‘’Saya ingin mengubah kultur
karena yang bekerja di tambang tidak bisa dengan hanya bicara,’’ katanya.
Karena itu ia membangun pusat
peradaban baru di Kabupaten Sumbawa melalui lembaga pendidikan yang dibentuknya
melalui Yayasan Dea Mas. Menurutnya, persoalan partai tidak menghalangi dirinya
memberikan kontribusi di bidang pendidikan di daerah kelahirannya.
Menurutnya, ia juga sibuk untuk
partai. Tetapi pada saat lain juga ingin mengabdi kepada warganya baik yang
berada di daerah pemilihannya Banten sebagai anggota DPR RI, juga di daerah
kelahirannya Sumbawa Nusa Tenggara Barat.
Ribut-ribut masalah suap kuota
daging sapi yang melibatkan kader PKS tidak membuat Zulkifliemansyah larut.
Hampir setiap akhir minggu, ia pulang ke kampung halamannya di Kabupaten
Sumbawa. Di sana, ia membuka pendidikan Islam Terpadu yang dimulai awal tahun
ajaran baru 2013-2013 mendatang. Sudah belasan pejabat Negara telah datang ke
kampus Universitas Teknologi Samawa yang dipimpinnya selaku rektor.
Selain membangun kampus
Universitas Teknologi Samawa yang di tengah alam pedesaan Batu Alang, sekitar
12 kilometer arah selatan dari kota Sumbawa Besar, juga membangun Sekolah Dasar
Islam Terpadu di perkampungan nelayan yang berada di Kelurahan Labuan Sumbawa
di kota Sumbawa Besar. Bahkan membuka lapangan pacuan kuda Angin Laut di Desa
Penyaring sekitar 12 kilometer arah utara dari kota Sumbawa Besar.
0 komentar:
Posting Komentar