Mataram - Tiga pasangan kandidat Cagub & Cawagub NTB menghadiri
konferensi pers. Konferensi pers yang diselenggarakan siang ini (7/05) di Hotel
Jayakarta merupakan tindak lanjut dari keputusan KPUD NTB yang secara sepihak
membatalkan Debat Kandidat Cagub & Cawagub NTB tahap kedua yang sedianya
akan disiarkan langsung oleh Metro TV nanti malam. KPUD NTB membatalkan acara
debat dengan alasan menjaga keamanan NTB berdasarkan surat resmi yang
dilayangkan oleh Kepolisian Daerah NTB.
Adapun pasangan kandidat yang
hadir pada konferensi pers ini adalah pasangan nomor urut 2 (SJP-JOHAN),
pasangan nomor urut 3 (HARUM), dan pasangan nomor urut 4 (Zul-Ichsan) tanpa
dihadiri oleh pasangan nomor urut 1 (TGB-Amin). Menurut informasi dari protokol
penyelenggara acara, semua kandidat calon diundang untuk menghadiri acara ini.
Harun Al-Rasyid sangat kaget dan
kecewa dengan keputusan yang diambil secara sepihak oleh KPUD NTB yang
membatalkan debat kandidat. "Saya mengahdiri konferensi pers ini karena
saya sangat kecewa dengan keputusan KPUD NTB. Kenapa tiba-tiba saya lihat
berita di Metro TV bahwa debat dibatalkan. Ada apa ini? Alasan KPU juga tidak
jelas kenapa membatalkan debat", paparnya saat berbicara di hadapan
puluhan awak media.
Harun yang hadir bersama Muhyi
menegaskan bahwa kondisi NTB saat ini sangat damai. "Tidak ada sama sekali
konflik yang terjadi saat kami keliling berkampanye ke seluruh NTB. Semuanya
berjalan damai. Jadi alasan KPUD membatalkan debat karena pertimbangan keamanan
sangatlah tidak masuk akal", tegasnya.
"Jangan-jangan ada kandidat
yang mau mundur dari ajang pilkada NTB ini. Kemudian dengan kewenangan yang
dimilikinya memerintahkan Polda dan KPU untuk membatalkan debat dengan alasan
keamanan. Mungkin saja salah satu kandidat tidak mau saling mendalami visi dan
misi masing-masing. Kami siap berdebat, kami siap berdialog, kami siap
mengikuti pilkada ini secara damai. Oleh karena itu sekali lagi saya tegaskan,
saya sangat kecewa dengan adanya pembatalan debat kandidat", tambah Harun
yang disambut oleh tepuk tangan para peserta yang hadir.
Suryadi jaya Purnama yang
didampingi oleh wakilnya Johan Rosihan, juga sangat menyayangkan pembatalan
debat kandidat ini. Ia menganggap pembatalan ini lebih mengedepankan
kepentingan satu golongan daripada kepentingan bersama. Menurutnya debat adalah
ajang untuk saling memperdalam program dari masing-masing calon bukan malah
menimbulkan ketidakamanan di tingkat grassroot.
"Saya akhirnya beranggapan
bahwa ada salah satu kandidat yang tidak berani berdebat. Tidak siap diuji.
Tidak siap dikritik. Tentu kami yang hadir dalam forum ini, siap untuk
berdialog dalam acara debat nanti malam. Saling mendalami program masing-masing
untuk membangun NTB ke depan", ungkap SJP.
Hal senada juga dikemukakan oleh
Profesor Ichsan, "Perlu kita pertanyakan kepada KPUD dan Polda. Ada apa
ini sebenarnya? Kenapa tiba-tiba muncul keputusan sepihak bahwa debat
dibatalkan? Kalau alsannya karena keamanan, di mana yang tidak amannya? Selama
kami berkampanye kondisi aman-aman saja".
Profesor Ichsan menambahkan
justeru dengan adanya pembatalan debat ini malah akan membuat keamanan NTB
menjadi terganggu. Masyarakat akhirnya akan bertanya-tanya kenapa kok tiba-tiba
debat dibatalkan.
H. Lalu Syamsir selaku ketua DPW
PBB NTB yang mewakili Kiyai Zul dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa
pembatalan debat ini sangat merugikan rakyat NTB secara keseluruhan.
"Masalahnya biaya untuk pembatalan debat ini sangat besar. Dan itu didanai
oleh APBD. Berapa dana yang harus dikeluarkan oleh KPUD untuk membayar Metro TV
atas pembatalan kontrak ini? Ini harus dipertanggungjawabkan oleh KPUD",
tambah Syamsir.
Sumber: pksloteng.org
0 komentar:
Posting Komentar